PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran lingkungan merupakan
perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan, sebagian karena tindakan manusia
disebabkan perubahan pola penggunaan energi dan materi, tingkat radiasi,
bahan-bahan fisika dan kimia,dan jumlah organisme. Pencemaran lingkungan sangat
tidak efektif dalam kehidupan manusia , terutama dalam bidang makanan. Bahan
makanan merupakan hal yang sangat penting karena sebagai sumber energi untuk
menunjang aktivitas sehari - hari . Begitu pun dengan obat – obatan yang sangat
dibutuhkan untuk kesehatan . Jika bahan
makanan dan obat- obatan itu tercemar dapat mengakibatkan bahaya untuk manusia
itu sendiri. Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai pencemaran lingkungan
dalam bidang makanan dan obat – obatan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian
bahan pencemar makanan?
2. Apa sajakan bahan kimia yang dapat mencemari
makanan?
3. Apa sajakah yang dapat mencemari makanan
secara biologisnya?
4. Apa saja bahan pencemar obat-obatan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Zat Tambahan Pada Makanan
Bahan makanan adalah hal sangat penting bagi kehidupan
manusia seperti karbohidrat, lemak , protein, vitamin dan mineral. Disamping
itu ada zat yang ditambahkan baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja
yang akan mempengaruhi kualitas makanan itu sendiri. Penambahan tersebut bisa berbahaya bagi
kesehatan manusia baik secara sengaja maupun tidak sengaja yaitu apabila bahan
makanan ditambahkan zat aditif yang bersifat sintetis. Racun dalam makanan
ternyata bisa membahayakan orang yang memakannya apabila higienis dan
sanitasinya dalam mengolah bahan makanan tersebut tidak cermat. Namun, bisa
juga sebagai media perantara bagi vektor, mikroorganisme dan berbagi jenis
bahan kimia, keracunan bahan makanan ini oleh bahan kimia erat kaitannya dengan
proses produksi dan distribusinya. Dalam proses produksi sering terjadi
kelalaian bahkan kesengajaan menggunakan bahan kimia sebagai zat tambahan dalam
makanan seperti zat pewarna, zat pengawet dan sebagainya. Selain oleh bahan
kimia pencemaran makanan bisa juga disebabkan oleh faktor biologis dan ini
menjadikan makanan tersebut menjadi mediator masuknya kuman penyakit ke dalam
tubuh.
2.1.1 Pencemaran Makanan Oleh Bahan Kimia
Macam-Macam Zat Berbahaya
serta dampak yang ditimbulkan dari zat – zat yang membahayakan, yang kebanyakan
dipakai sebagai bahan tambahan produk pangan tersebut yaitu :
1.
Formalin
Formalin adalah larutan 37%
Formaldehida dalam air yang biasanya mengandung 10 – 15% methanol untuk
mencegah polimerisasi. Formalin banyak digunaan sebagai desinfektan untuk
pembersih lantai, kapal, gudang, dan pakaian, sebagai germisida dan fungisida
pada tanaman dan Sayuran , serta sebagai pembasmi lalat dan serangga lainnya.
Menurut BPOM penggunaan formalin pada produk
pangan sangat membahayakan kesehatan karena dapat menyebabkan efek jangka
pendek dan panjang tergantung dari besarnya paparan pada tubuh. Dampak formalin pada tubuh manusia dapat
bersifat :
-
Akut :
Efek pada kesehatan manusia langsung terlihat : Seperti iritasi, alergi,
kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing.
-
Kronik : Efek pada kesehatan manusia terlihat
setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang : Seperti iritasi
parah, mata berair, gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pancreas, system
saraf pusat, dan pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada
manusia diduga bersifat karsinogen.
2.
Boraks
Boraks adalah senyawa
berbentuk Kristal putih, tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal.
Dalam air borak berubah menjadi Natrium Hidroksida dan Asam Borat. Boraks
umumnya digunakan untuk memantri logam, pembuatan gelas dan enamel, sebagai
pengawet kayu, dan pembasmi kecoa. Asam Borat maupun Boraks adalah racun bagi
sel – sel tubuh, berbahaya bagi susunan syaraf pusat, ginjal dan hati.
3.
Rhodamin B
Rhodamin – B adalah zat pewarna sintetis
berbentuk serbuk Kristal, berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, dan
dalam larutan berwarna merah terang berflourenses. Rhodamin – B ummnya
digunakan sebagai pewarna kertas dan tekstil. Percobaan pada binatang
menunjukan bahwa zat ini diserap lebih banyak pada saluran pencernaan. Kerusakan
pada hati tikus terjadi sebagai akibat pakannya mengandung Rhodamin – B dalam
konsentrasi yang tinggi. Mengkonsumsi zat ini dalam jangka waktu yang lama
dapat menimbulkan gangguan pada fungsi hati dan bias menngakibatkan kanker
hati.
4.
Metanil Yellow
Metanil
Yellow adalah zat pewarna sintesis berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan,
larut dalam air, agak larut dalam benzene, eter, dan sedikit larut dalam
aseton. Metanil Yelow umumnya dugunakan sebagai pewarna tekstil dan cat serta
sebagai indicator reaksi netralisasi asam – basa. Zat ini adalah senyawa kimia
dari Azo Aromatik yang dapat menimbulkan tumor dalam berbagai jaringan hati,
kandung kemih, saluran pencernaan atau jaringan kulit.
Penggunaan zat aditif bahan makanan biasanya digunakan
secara sengaja , zat tambahan tadi dapat menyebabkan makanan lebih sedap,
tampak lebih menarik, bau dan rasa lebih
sedap, dan makanan lebih tahan lama (awet). WHO mensyaratkan zat tambahan itu
seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Aman digunakan
2. Jumlahnya sekedar memnuhi kriteri
pengaruh yang diharapkan
3. Secara teknologi
4. Tidak boleh digunakan utnuk menipu
pemakai dan jumlah yang dipakai haruslah minimal.
1. Menghilangkan bau, seperti
penambahan cuka pada ikan yang telah membusuk
2. Memberikan kesegaran palsu, misalnya
dengan menambahkan zat warna pada daging
3. Menambahkan zat putih pada tepung.
4. Menambahkan tanggal kadaluarsa suatu
produk
5. Menyalurkan kembali makanan yang
telah kadaluarsa melalui paket - paket hadiah atau parcel.
2.1.2
Pencemaran
Makanan Secara Biologis
Makanan yang disukai manusia pada umumnya disukai oleh
mikroorganisme , seperti virus, bakteri dan jamur yang menyerang bahan makanan
yang mentah seperti pada sayuran, buah -buahan, susu, daging, dan banyak
makanan yang sudah dimasak seperti nasi.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroba dalam pangan dapat bersifat fisik, kimia atau biologis
yang meliputi :
1. Faktor intrinsik merupakan sifat fisik,
kimia dan struktur yang dimiliki oleh bahan pangan tersebut, seperti kandungan
nutrisi, pH, senyawa mikroba.
2. Faktor ekstrinsik yaitu kondisi
lingkungan pada panganan dan penyimpanan bahan pangan seperti suhu, kelembaban,
susunan gas di atmosfer.
3. Faktor implisit merupakan sifat - sifat
yang dimiliki oleh mikroba itu sendiri.
4. Faktor pengolahan karena perubahan
mikroba awal sebagai akibat pengolahan bahan pangan, misalnya pemanasan,
pendingan, radiasi dan penambahan bahan pengawet.
Beberapa jenis /spesies dari bakteri saproba dan bakteri
patogen dapat serta tumbuh dan berkembangbiak dengan baik jika makanan yang
dihinggapi itu mempunyai pH, kelembaban dan temperatur yang menguntungkan bagi
kehidupan mereka, toksin yang dihasilkan ada dua yaitu:
-
Enterotoksin, yaitu toksin yang mengganggu alat -alat pencernaan.
-
Neurotoksin yaitu toksin yang mengganggu urat syaraf.
2.2 Zat
tambahan pada obat-obatan
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan
badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau
memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.
Obat obatan ada 2 macam, yaitu:
a.Obat-Obatan Kimiawi :
·
Lebih diarahkan untuk menghilangkan
gejala-gejalanya saja.
·
Bersifat sympthomatis yang hanya untuk mengurangi
penderitaannya saja.
·
Bersifa paliatif artinya penyembuhan
yang bersifat spekulatif, bila tepat penyakit akan sembuh, bila tidak akan
menjadi racun yang berbahaya.
·
Lebih diutamakan untuk penyakit-penyakit
yang sifatnya akut (butuh pertolongan segera) seperti asma akut, diare akut,
patah tulang, infeksi akut dan lain-lain.
·
Reakdi cepat, namun bersifat destruktif
artinya melemahkan organ tubuh lain, terutama jika dipakai terus-menerus dalam
jangka waktu lama.
·
Efek samping yang bisa ditimbulkan iritasi
lambung dan hati, kerusakan ginjal, mengakibatkan lemak darah.
·
Menyebabkan ketergantungan.
b.Obat Herbal/alami :
·
Diarahkan pada sumber penyebab penyakit
dan perbaikan fungsi serta organ-organ yang rusak.
·
Bersifat rekonstruktif atau memperbaiki
organ dan membangun kembali organ-organ, jaringan atau sel-sel yang rusak.
·
Bersifat kuratif artinya benar-benar
menyembuhkan karena pengobatannya pada sumber penyebab penyakit.
·
Lebih diutamakan untuk mencegah
penyakit, pemulihan penyakit-penyakit komplikasi menahun, serta jenis penyakit
yang memerluakan pengobatan lama.
·
Reaksi lambat tetepi bersifat
konstruktif atau memperbaiki dan membangun kembali organ-organ yang rusak.
·
Efek samping hampir tidak ada, asalkan
diramu oleh herbalis yang ahli dan berpengalaman.
Antibiotika ialah zat
yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yang dapat menghambat pertumbuhan
atau membasmi jenis mikroba lain. Antibiotik juga dapar dibuat secara sintesis.
Antimikroba diartikan sebagai obat pembasmi mikroba khususnya yang merugikan manusia.
Antibiotik harus selektif meracuni mikroorganisme patogen, sebaiknya tidak
memicu reaksi alergi dalam tubuh, sebaiknya tidak mengganggu populasi mikroba
normal berbagai situs tubuh, dan tidak harus mendorong perkembangan resistensi
obat.
Stimulan adalah obat-obatan yang
menaikkan tingkat kewaspadaan di dalam rentang waktu singkat. Stimulan biasanya
menaikkan efek samping dengan menaikkan efektivitas, dan berbagai jenis yang
lebih hebat seringkali disalahgunakan menjadi obat yang ilegal atau dipakai
tanpa resep dokter. Stimulan dipakai di dalam terapi untuk menaikkan atau
memelihara kewaspadaan, untuk menjadi penawar rasa lelah, di dalam situasi yang
menyulitkan tidur (misalnya saat otot-otot bekerja), untuk menjadi penawar
keadaan tidak normal yang mengurangi kewaspadaan atau kesadaran (seperti di
dalam narkolepsi),
untuk menurunkan bobot tubuh (phentermine), juga untuk memperbaiki kemampuan
berkonsentrasi bagi orang-orang yang didiagnosis sulit memusatkan perhatian.
Antihistamin adalah sejenis obat
yang digunakan untuk merawat alahan/alergi. Ia bertindak menyekat tindakan
histamin, sejenis protein yang digunakan oleh sistem imun untuk membantu
melindungi sel-sel badan daripada jangkitan. Sistem imun adalah pertahanan
semula jadi badan terhadap penyakit dan jangkitan. Jika sistem imun mengesan
objek asing yang berbahaya seperti bakteria atau virus, ia akan melepaskan
histamin ke dalam sel berdekatan. Histamin seterusnya akan menyebabkan saluran
darah kecil mengembang dan kulit di sekitar kawasan jangkitan membengkak. Ini
dikenali sebagai keradangan. Pengembangan saluran darah membolehkan lebih
banyak sel darah putih dihantar ke kawasan jangkitan untuk melawan jangkitan.
Pembengkakan kulit sekeliling juga menyukarkan jangkitan untuk merebak ke
bahagian badan yang lain. Pembebasan histamin akan mencetuskan keradangan dan
menyebabkan tisu berdekatan jangkitan menjadi merah dan bengkak. Ia juga boleh
menjejaskan saraf di dalam kulit sehingga menyebabkan kulit berasa gatal.
Faktor-faktor pendorong terjadinya
efek samping obat dapat berasal dari faktor pasien dan dari faktor obatnya
sendiri.
1. Faktor pasien. Yaitu faktor intrinsik yang berasal
dari pasien, seperti
·
Umur, Pada pasien anak-anak (khususnya bayi) sistem
metabolismenya belum sempurna sehingga kemungkinan terjadinya efek samping
dapat lebih besar, begitu juga pada pasien geriatrik (lansia) yang kondisi
tubuhnya sudah menurun.
·
Genetik dan kecenderungan untuk alergi, pada orang-orang tertentu dengan variasi atau
kelainan genetik, suatu obat mungkin dapat memberikan efek farmakologi yang
berlebihan sehingga dapat menyebabkan timbulnya efek samping. Genetik ini juga
berhubungan dengan kecenderungan terjadinya alergi. Contohnya pada penisilin,
sekitar 1-5% orang yang mengonsumsi penisilin mungkin mengalami reaksi alergi.
·
Penyakit yang diderita, Untuk pasien yang mengidap
suatu penyakit tertentu, hal ini memerlukan perhatian khusus. Misalnya untuk
pasien yang memiliki gangguan hati atau ginjal, beberapa obat dapat menyebabkan
efek samping serius, maka harus dikonsultasikan pada dokter mengenai penggunaan
obatnya.
2. Faktor intrinsik dari obat, yaitu sifat dan
potensi obat untuk menimbulkan efek samping, seperti pemilihan obat, jangka
waktu penggunaan obat, dan adanya interaksi antar obat.
·
Pemilihan obat, Setiap obat tentu memiliki mekanisme
kerja yang berbeda-beda, tempat kerja yang berbeda, dan tentunya efek yang
berbeda pula. Maka dari itu, harus diwaspadai juga efek samping yang mungkin
terjadi dari obat yang dikonsumsi
·
Jangka waktu penggunaan obat, Efek samping beberapa
obat dapat timbul jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Contohnya
penggunaan parasetamol dosis tinggi pada waktu lama akan menyebabkan
hepatotoksik atau penggunaan kortikosteroid oral pada jangka waktu lama
juga dapat menimbulkan efek samping yang cukup serius seperti moonface,
hiperglikemia, hipertensi, dan lain-lain. Lain lagi dengan penggunaan AINS
(anti inflamasi non steroid) berkepanjangan, dapat muncul efek samping berupa
iritasi dan nyeri lambung.
· Interaksi
obat merupakan salah satu penyebab efek samping. Ada beberapa obat ketika
dikonsumsi secara bersamaan, akan muncul efek yang tidak diinginkan. Contohnya
kombinasi antara obat hipertensi inhibitor ACE dengan diuretik potasium-sparing
(spironolakton) dapat menyebabkan hiperkalemia.
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari makalah pencemaran makanan dan obat-obatan yaitu:
1.
Ada
beberapa bahan atau zat yang dapat mencemari makanan berupa: Zat kimia dan
biologis.
2.
Bahan
serta zat yang mencemari makanan dapat menyebabkan masuknya kuman serta
penyakit kedalam tubuh.
3.
Obat-obatan
kimia dapat menyebabkan ketergantungan dan efek samping bagi pengguna.
Sedangkan obat tradisional sedikit memberikan efek buruk terhadap
penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Djaeni
Sediaoetama,Prof.DR.MSc,Ilmu Gizi,Dian Rakyat, jilid II, Jakarta,1989
Alan Berg and Robert J. Muscat,
Faktor Gizi,Bharata Karya Aksara, Jakarta, 1987
A.Tresna Sastrawijaya, MSc,Pencemaran
Lingkungan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991 Majalah Kesehatan, edisi III, 1992
Dwi, F.Y.
2010. Efek Samping Obat. Hilal Ahmar Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar