Jumat, 13 November 2015

Bahasa Inggris Conjunctions and infinitives

    Conjunctions
(Kata Sambung)


Dalam bahasa indonesia, conjunctions biasa kita kenal dengan kata sambung. Conjunctions berfungsi untuk menghubungkan kata, kalimat, frase maupun klausa dengan bagian-bagian lainnya.
Conjunctions dapat dibagi menjadi dua, yaitu coordinating conjunctions dan subordinating conjuctions.
a.   Coordinating Conjunctions: kata sambung koordinatif,  digunakan untuk menghubungkan dua kalimat yang setingkat secara gramatikal. Coordinating conjunctions dibagi menjadi empat yaitu:
a.    Cumulative conjuctions: kata sambung komutatif.
Yang  tergolong  di  dalamnya   adalah  and,   also,   both...and,
and   also,  as   well    as     likewise,    besides,     furthermore,
 Moreover,    besides,   again,   in  addition,   similarly, no  less
Than,  not only...but, now
Contoh:
§  Both Josie and Andrew are planning to go surfing in
Bali
Josie dan Andrew berencana untuk pergi berselancar
di Bali


                                                          81
§  Not  Only  is she beautiful but also  friendly and  unpretention
Ia (pr) tidak hanya cantik , namun juga ramah dan apa adanya.
§  The victims of the plane crash in Hawaii was not less
Than one hundred people.
Korban kecelakaan pesawat di Hawaii kurang dari seratus orang

b.        Alternative conjunctions: kata sambung alternatif.
    Yang  tergolong  di   dalamnya adalah  or,  else,otherwise,
    neither.....nor,neither....,either.....or,whether.....or,sooner
    .....than, less.....than, not.
    Contoh:
§  Neither Alice nor Viera know how to speak French.
Baik Alice maupun Viera tidak bisa berbicara bahasa
Prancis.
§  He is confused wheather to tell the truth or not to his parents.
Ia (lk) bingung apakah akan mengatakan yang sejujurnya atau tidakk kepada orangtuanya.
§  Don’t stay up too late otherwise you will be sleepy at school during the day.
Jangan tidur terlalu malam, jia tadak kau akan mengantuk di sekolah sepanjang hari.
c.    Adversative conjunctions: kata sambung berlawanan.
   Yang tergolong di dalamnya adalah but, yet, still, however,
   whereas,  nevertheless,  while,   only,  in spite of ,  despite
   although , in contrast, conversely, nothwithstanding, on
   the country.
Contoh:
§  She  is  living  luxuriously in the city, while  her  parents live a simple life in the village.

                                                                   82

Ia (pr) bergaya hidup mewah di kota, sementara orangtuanya hidup dengan sederhana di desa.
§  Michael is a clever boy. However he is not able to continue his study due to destitution of his family. 
Michael  adalah   bocah  yang   pandai.  Meskipun  begitu,
ia tak dapat melanjutkan sekolahnya dikarenakan kemiskinan keluarganya.
§  Although  her parents  are  very rich, She is  not  spoiled.
            Meskipun keluarganya sangat kaya, tapi ia (pr) tidak
            manja.

d.   IIIative conjunctions: kata sambung berkesimpulan.
Yang  tergolong  di   dalamnya  adalah  therefore, so   then,so,   then,   for,   accordingly,   consequently,   thus,    hence,wherefore,   because    of,    for   this   reason,   as   a   result, regardless  of.
Contoh:
§  He is a vey busy person, consequently he   rarely    meet his friends.
    Ia (lk) adalah orang yang sangat sibuk, sebagai akibatnya
    ia jarang bertemu dengan teman-temannya.
§  She is illl, thus she can’t attend the class today.
Ia sakit, karena itu ia tak mengikuti pelajaran hari ini.
§  Our choir group has won the singing contest, therefore
  we have to perform at the city hall.
  Kelompok paduan suara kami telah memenangkan
  kontes menyanyi, oleh karena itu kamu harus tampil di
  Balai kota.

2.   Subordinating Conjunctions: kata sambung subordinatif,
digunakan untuk menghubungkan dua kalimat yang tidak
setingkat. Subordinating conjunction dapat dibagi bersar-
kan fungsinya, sebagai berikut:

                                                83
a.   Cause or reason ( sebab atau alasan). Yang tergolong di
Dalamnya adalah as, because, for, since,  whereas,
wherefor, dan lain-lain.
Contoh:
§  My older sister is absent from the school because she is ill
Kakakku tidak masuk sekolah karena ia sakit.
§  Since he moved to Jakarta, he never calls me.
Sejak ia (lk) pindah ke Jakarta, ia tidak pernah menelponku.
§  As a child, I must be respectful to my parents.
Sebagai seorang anak, aku harus hormat terhadap
orangtuaku.

b.   Comparation (perbandingan). Yang tergolong di dalamnya
adalah  as....as,  as  well  as,  rether....than,  dan lain-
lain.
Contoh:
§  I am as beautiful as my mother.
Aku secantik ibuku.
§  He is better at playing tennis than badminton.
Ia  (lk)  lebih baik dalam bermain tenis dari pada
badminton.
§  My nephew, John, is rather tall than the boys his age.
Keponakanku (lk), John, lebih tinggi dari bocah-bocah
lelaki suaminya.

c.   Concession ( mengalah/menyerah).
Yang tergolong di dalamnya adalah although, though,
even though, however, nevertheless, dan lain-lain.
Contoh:
§  The waiter still server the guest even though he
already looks sleepy and tired.
Sang pelayar (lk)  masih tetap melayani para tamu
meskipun ia sudah terlihat mengantuk dan lelah.

                                       84
§  Although lena is afamous actress, she is very friendly
and  kind  hearted.
Meskipun Lena adalah aktris terkenal, ia  (pr)  sangat
ramah dan baik hati.
§  Andy is not an architect nevertheless it doesn’t stop
him from trying  to design hisown house.
Andy bukanlah seorang arsitek, meskipun demiian,
hal  itu   tidak  nebghambatnya  untuk  mendesain
rumahnya sendiri.

d.   Condition  (syarat). Yang tergolong di dalamnya adalah if,
unless, whether, unless, as if, dan lain-lain.
Contoh:
§  I will not talk to Melanie unless she asks for an opology.
Aku  takkan  berbicara  kepada  Melanie,   kecuali    ia
meminta maaf.
§  My older sister  is confused whether  to  take  sewing
Lessons  or  cookng  lessons.
Kakak perempuanku bingung apakah ia harus meng-
ambil kursus menjahit atau memasak.
§  She  is  so annoying, she  wants  everyone  to treat her as
if  she’s a princess.
Ia (pr) begitu menyebalkan, ia ingin semua orang mem-
perlakukannya seolah ia adalah seorang putri.


e.   Manner (cara). Yang tergolong how, as,  as far as, according,
dan lain-lain.
Contoh:
§  As far as I kno, the plane from Bahrain hasn’t landed
yet.
Sejauh yang kutahu,pesawat dari Bahrain belum juga
Mendarat.


                                       85
§  I don’t know how I will get money to pay my debt to him.
Aku tak tahu bagaimana caranya mendapatkan uang
untuk membayar hutangku kepadanya (lk).
§  It’s the winter season right now in England, accorrding
to the newson television that I watched.
Saat ini sedang musim dingin di Inggris, menurut berita
televisi yang kutonton.

f.     Purpose (tujuan atau maksud). Yang tergolong di dalamnya
Adalah  that,  in order to, so that, lest,  dan lain-lain.
Contoh:
§  In order to become a great cheaf, Sandra took a cooking
course in Switzerland
Untuk menjadi koki handal, Sandra mengambil kursus
memasak di Swiss.
§  He studies very hard so that he can be accepted at
university.
 Ia  (lk)  belajar dengan keras agar dapat diterima di
universitas.
§  I was afraid lest I would not finish my assigment on
time.
Aku takut jika tidak dapat menyelesaikan tugasku tepat
waktu.


g.   Time   (waktu). Yang tergolong di dalamya adalah  while,
As, as soon as, since, before, after, as long as, whenever,
until, dan lain-lain.
§  I will wait here with you, until your father comes to
pick you up.
Aku akan menunggu bersamamu di sini hingga ayahmu
datang untuk menjemputmu.


§  I fell in love with you as soon as I saw your photo on
Facebook.
Aku langsung jatuh cinta kepadamu begitu melihat
fotomu di Facebook.
§  Write me an e-mail whenever your missed me.
Tulis e-mail kepadaku setiap kali kau merindukanku.


INFINITIVES
(Bentuk Dasar Kata Kerja)

Infinitive adalah kata kerja dasar yang belum mengalami perubahan bentuk dan biasa kita jumpai di kamus. Infinitive bisa digunakan dengan to maupun tanpa to.
Infinitive to adalah kata kerja yang diikuti oleh to. Infinitive to biasanya berfungsi sebagai kata benda tau kerja yang diikuti oleh objek.
Contoh:
§  She walks to the window to look at the children playing on
the street.
Ia (pr) berjalan menuju jendela untuk melihat anak-anak
bermain di jalan.
§  I promise to bring Cathy something  from Thailand.
Aku berjanji akan membawakan Cathy sesuatu dari
Thailand.
§  He said he wanted to smoke outside.
Ia (lk) berkata akan merokok di luar.
 Infinitive tanpa to adalah kata kata kerja yang tidak diawali  oleh to. infinitive tanpa to dapat  digunakan  setelah can/chould, shall/should, will/would, may/might,  watch,  see, hear, observe, feel, please, listen, dan lain-lain.

Contoh:
§  I shall go to grandma’s house tomorrow afternoon.
Aku akan pergi ke rumah nenek besok siang.
§  We can play badminton and table tennis.
Kami bisa bermain badminton dan ping pong.
§  Please come to my house.
Silahkan main ke rumahku.

Fungsi-fungsi infinitive adalah:
1.     Sebagai subjek kalimat
Contoh:
§  To understand this subject is not an easy thing for me.
Untuk memahami mata pelajaran ini bukanlah hal yang
Mudah untukku.
§  To cook takes a lot of patience.
Memasak membutuhkan banyak kesabaran.
§  To say sorry is easy for you to do.
Sungguh mudah bagimu untuk mengucapkan maaf.

2.   Sebagai pelengkap subjek.
Contoh:
§  My little brother is to take a nap now.
Adik laki-lakiku harus tidur siang sekarang.
§  I am to study tonight for the Economic test tomorrow.
Aku harus belajar malam ini untuk ujian ekonomi besok.
§  He is to leave the class for being so noisy.
Ia harus meninggalkan kelas karena terlalu ribut.

3.   Sebagai pelengkap kata kerja
Contoh:
§  I was told  by mother to meet you at the airport.
Aku diberitahu ibu untuk menemuimu di bandara.
§  Sheila seems to be a mature woman.
Sheila kelihatan sebagai wanita yang dewasa.


Makalah tentang Arthropoda

BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
Dalam klasifikasi terdapat kingdom/dunia animalia (hewan). Kingdom animalia dapat dibagi menjadi beberapa filum seperti filum vermes dan Filum Arthropoda. Yang termasuk filum vermes yaitu Platyhelmintes, Nemathelminthes, dan Annelida. Sedangkan yang termasuk filum Arthropoda yaitu Crustcea, Arachnida, Insecta, dan Myriapoda (Chilopoda dan Diplopoda). Kita sebagai makhluk ciptaannya patut bersyukur dengan apa yang telah di ciptakannya. Di bumi ini, keanekaragaman hewan sangat beragam jenisnya. Oleh karena itu, kita perlu mengklasifikasikannya untuk mempermudah dalam memepelajarinya. Klasifikasi bertujuan untuk memepermudah mengenal objek yang beranekaragam dengan cara melihat/mencari persamaan dan perbedaan ciri dan sifat pada objek tersebut. Keuntungan yang diperoleh dengan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah mempermudah dalam mencari keterangan tentang makhluk hidup yang dipelajari serta mempermudah dalam penaman nama ilmiah.
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter.
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter (Karmana,2007)
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata (http://gurungeblog.wordpress.com).
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka. Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa. (
http://organisasi.org).
Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam (http://gurungeblog.wordpress.com)
Hewan arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). Ketebalan kutikula sangan bervariasi, tergantung dari spesies hewannya. Kutikula dihasilkan oleh epidermis yang terdiri atas protein dan lapisan kitin. Pada waktu serangga mengadakan pertumbuhan, kutikula akan mengalami pengelupasan (Karmana,2007).
Kutikula berfungsi melindungi tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh serangga dan dapat menjadi tempat melekatnya otot, terutama yang berhubungan dengan alat gerak. Otot serangga merupakan otot serat lintang yang susunannya sangat kompleks. Otot ini diperlukan untuk melakukan gerakan yang cepat.
Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Pada laba-laba dan udang, kepala dan dadanya bersatu membentuk sefalotoraks, tetapi ada juga spesies yang sulit dibedakan antara kepala, toraks, dan abdomennya, seperti pada lipan. Pada tiap-tiap segmen tubuh ada yang dilengkapi alat gerak dan ada juga yang tidak dilengkapi alat gerak.
Hewan arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata, penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Tingkat perkembangannya sesuai dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya.
Sitem peredaran darah terdiri atas jantung di bagian dorsal. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki kapiler darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh.
Hewan arthropoda yang hidup di air ada yang bernapas dengan menggunakan insang, sistem trakea, paru-paru buku, atau pada beberapa spesies melalui permukaan tubuh. Sistem ekskresi menggunakan saluran malpighi. Sistem saraf dinamakan sistem saraf tangga tali karena terdiri atas dua ganglion dorsal yang memiliki dua saraf tepi. Setiap saraf trepi dihubungkan oleh saraf melintang sehingga merupakan tangga tali.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut, usus, dan anus. Mulut ada yang berfungsi untuk menjilat seperti pada lalat, menusuk dan menghisap seperti pada nyamuk, serta menggigit seperti pada semut.
Anggota filum arthropoda dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan betina. Fertilisasi arthropoda terjadi secara internal. Telur banyak mengandung kuning telur yang tertutup oleh cangkang. Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis.
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).
Hasil fertilisasi berupa telur (http://gurungeblog.wordpress.com).
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput (
http://gurungeblog.wordpress.com).
Filum arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu Crustcea, Arachnida, Insecta, dan Myriapoda (Chilopoda dan Diplopoda).
ü  Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta= kulit) memiliki kulit yang keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.Entomostraca adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit. Contoh hewan ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.
ü  Arachnoidea
Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies. Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm. Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit.Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora. Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after). Pada Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata). Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contohnya adalah caplak atau tungau (Acarina sp.).
Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita jumpai, yaitu laba-laba. Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior. Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada). Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan. Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut. Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma. Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.
Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen. Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik. Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa. Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea. Paru-paru buku adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen. Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula (tunggal=tubulus) Malpighi. Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus.Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal. Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).
ü  Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alat ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan. Sistem sirkulasinya terbuka. Organ kelaminnya dioseus.
ü  Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :
Pertama Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud. Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)
Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap. Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut. Insecta muda disebut nimfa. Ringkasan skemanya adalah telur–nimfa (larva) –dewasa (imago). Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Ketiga Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sangat berbeda (sempurna). Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur–larva–pupa–dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa. Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa. Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.

Berdasarkan sayap, Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :
Pertama Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang. Umumnya berkembang secara ametabola. Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku.
Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya. :
Ø  Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit.Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir.
Ø   Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang. Contohnya walang sangit (leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus).
Ø  Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus)
Ø  Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala. Contohnya capung (pantala).
Endopterigota dibedakan menjadi :
§  Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal. Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica)
§  Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang. Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes)
§  Diptera hanya memiliki sepasang sayap. Misalnya nyamuk (culex sp.), nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti), lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina palpalis)
§  Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap. Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos) Peran Arthropoda bagi manusia

Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia. Peran arthropoda yang menguntungkan manusia misalnya dibidang pangan dan sandang yaitu sebagai berikut :
Ø  Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi. Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor.
Ø  Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
Ø  Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
Sementara yang merugikan manusia anatara lain :
·         Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus.
·         Menimbulkan gangguan pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk
·         Hama tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk
·         Perusak makanan.Contohnya kutu gabah.

ü  Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak. Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita. Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu. Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen. Tubuhnya memanjang seperti cacing. Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal). Tubuhnya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya. Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea. Ekskresinya dengan tubula malpighi. Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal. Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.

1.2    Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui morfologi dan
anatomi udang (penaeus sp), serta morfologi kepiting ( Scylla sp), kaki seribu (Julus sp), kelabang (Scutigera sp), laba-laba, belalang (Sexava sp), kecoa (Periplaneta sp)


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter (Karmana,2007)
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata (http://gurungeblog.wordpress.com).
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka. Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa.
Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam . Hewan arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). Ketebalan kutikula sangan bervariasi, tergantung dari spesies hewannya. Kutikula dihasilkan oleh epidermis yang terdiri atas protein dan lapisan kitin. Pada waktu serangga mengadakan pertumbuhan, kutikula akan mengalami pengelupasan (Karmana,2007).

Ciri-ciri umum dari antropoda antara lain mempunyai anggota yang beruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas, tubuh dibungkus oleh zat kitin sehingga merupakan rangka luar, biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali, coelom  pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan satu rongga berisi darah dan disebut haemocoel. Klasifikasi antropoda terdiri dari klas crustae, contoh: udang ; klas onychophora, contoh : preparatus ; klas chilopoda, contoh : kelabang ; klas diplopoda, contoh : kelemayar ; klas insecta, contoh : belalang ; klas arachnoidae, contoh : laba-laba ; klas pauropoda, contoh : pauropus dan klas symphyla, contoh : scutigerella. (Muzzarelli,1985 dan Austin,1988).
Udang mempunyai anggota tubuh mirip dayung yang berfungsi dalam ventilasi, dengan cara mendorong arus aliran air di atas insang. Insang bertulang sejati  diventilasi secara kontinu oleh aliran air yang memasuki mulut, lalu masuk melalui celah dalam faring, mengalir diatas insang dan kemudian keluar tubuh. Ventilasi membawa aliran oksigen segar dan membuang karbon dioksida yang di keluarkan oleh insang. Karena air jauh lebih rapat dan mengandung lebih sedikit oksigen persatuan volume dibandingkan dengan udara. Udang mempunyai insang panjang dan berbulu yang ditutupi oleh eksoskeleton. Anggota tubuh khusus akan mendorong air mengalir di atas permukaan insang. (Dall, dkk., 1980).
Serangga adalah hewan-hewan yang bersegmen dengan eksoskeleton berkitin, dan alat-alat tambahan bersegmen. Segmentasi itu tampak jelas secara eksternal. Jumlah jenis dalam filum ini lebih banyak dari jumlah jenis dari semua filum lainnya. Baik laut, air tawar maupun habitat terrestrial didiami oleh serangga. Coelom pada antropoda tereduksi. Hoemocoel merupakan sebagian dari sistem sirkulasi. Jenis kelamin terpisah namun demikian pada jenis-jenis tertentu reproduksi partogenesis merupakan karakteristiknya. Sirkulasi terjadi karena gerakan pulsasi jantung dorsal. Pernapasan dengan trakea selalu dicirikan dengan adanya porus berpasangan pada tiap segmen. (Muzzarelli,1985 dan Austin,1988).
Antropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan jenis lainnya. Antropoda bisa ditemukan di laut, air tawar, darat dan lingkungan udara. Termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Hampir dari 90% dari hewan ini adalah antropoda. Antropoda memiliki bebrapa karakteristik yang membedakan dengan filum yang lain yaitu tubuhnya bersegmen, segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas. Anggota tubuh bersegmen berpasangan, simetris bilateral, eksoskeleton berkitin, secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan.
Dalam bahasa Latin, crusta berarti cangkang. Crustacea disebut juga hewan bercangkang. Telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis Crustacea yang paling umum adalah udang dan kepiting. Habitat Crustacea sebagian besar di air tawar dan air laut, hanya sedikit yang hidup di darat. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip . Crustacea mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya (Wikipedia, 2012).
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku.Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya.Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol.Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa. (Dall, dkk., 1980).
Cara hidup dan habitat  Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput.

Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur. (Mhyers, Phil & Dr.John B.Burch,Ph.D.2011).
BAB III
KESIMPULAN
            Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis. Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Ciri-ciri umum dari antropoda antara lain mempunyai anggota yang beruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas, tubuh dibungkus oleh zat kitin sehingga merupakan rangka luar, biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.


DAFTAR PUSTAKA

Radiopoetro, 1996. Zoologi. Penerbit Erlangga. Jakarta
Rusyan, adun.2011.Zoologi invertebrate (teori dan praktik). Alfeta. Bandung.
Slamet Adeng dan Madang Kodri.2008.Zoologi Vertebrata.laboratorium biologi program studi pendidikan biologi FKIP UNSRI.  Indralaya
http://asihnurhayati.blogspot.com/2009/02/morfologi-kepiting.html
http://syaifuleddy.blogspot.com/2008/05/eksistensi-kepiting-di-ekosistem.html